À la une

Sous la menace d’un couteau : Une fille de 14 ans transformée en objet sexuel par son Oustaz de 20 ans

La police de Pikine a interpellé puis placé en garde à vue, vendredi dernier, le maître coranique M. D. âgé de 20 ans.

D’après le quotidien Les Échos qui donne l’information, ce dernier est accusé de pédophilie et viols présumés.

La victime est une de ses élèves répondant au nom de M. D. KH. et âgée seulement de quatorze (14) ans.

Pour éviter une grossesse à la fille qu’il violait sous la menace d’un couteau, le Oustaz lui a fait boire du… bleu.

Malgré ses dénégations, M. D. a été arrêté et écroué sur instructions du procureur du Tribunal de Guédiawaye.

Aux dernières nouvelles, il sera déféré au parquet, aujourd’hui, pour les incriminations pénales retenues contre lui.

Sous la menace d’un couteau : Une fille de 14 ans transformée en objet sexuel par son Oustaz de 20 ans Lire la suite »

Bombardier : « C’est dans ces 2 domaines que j’ai investi mon argent »

Agé aujourd’hui de 45 ans, le lutteur Bombardier est au crépuscule de sa carrière. Le Roc de Mbour le sait bien et a déjà commencé à préparer sa reconversion. Même s’il compte rester dans l’arène pour accompagner ses jeunes frères lutteurs de Mbour et du Sénégal, il a compte aussi développer son business.

En effet, Bombardier s’active dans l’immobilier et la pêche. Il avait tenté de prospérer dans le transport, mais il a abandonné pour se concentrer sur ces deux domaines. « J’ai des pirogues et des maisons, précise-t-il. La pêche c’est mon métier. Pour l’immobilier, je construis pour faire de la location. J’achète aussi pour revendre », dit-il lors d’un entretien avec Sunu Lamb.

D’après lui, ses affaires vont au-delà de Mbour. « Je suis partout, assure-t-il. Je n’ai pas de frontière. Si je vois que je peux investir et que je peux y gagner, je place mon argent », ajoute-t-il.

Le B52 n’oublie pas cependant les lutteurs de Mbour. « Je ne veux pas que la lutte meure à Mbour avec ma retraite. Le jour où je vais arrêter, je vais accompagner mes poulains« , promet-il.

Bombardier : « C’est dans ces 2 domaines que j’ai investi mon argent » Lire la suite »

Elections Législatives : Bougane Gueye Dany, en pourparlers avec Me Abdoulaye Wade pour la mise en place d’une forte coalition

Dans la perspective des élections législatives du 31 juillet prochain, le mouvement ‘’Gueum Sa Bopp’’ est dans l’obligation impérieuse de mettre en place une forte Coalition. C’est ainsi que Bougane Guèye Dany est en pourparlers avancés avec Me Abdoulaye Wade et sa ‘’Grande Coalition Wallu Sénégal‘’, pour aller aux futures Législatives sous la même bannière.

‘’’SourceA’’ qui donne l’information dans sa parution de ce lundi, révèlent également que, le chef de file de ‘’Gueum Sa Bopp’’ est en discussions avec deux responsables de ‘’Yewwi Askan Wi’’pour qu’ils fassent partie de la grande Coalition qui devra être mise en place, afin de pouvoir déjouer les pronostics qui voudraient faire de ‘’Benno Bokk Yakaar’’ et de ‘’Yewwi Askan Wi’’ les plus grandes forces du landerneau politique du pays.

Elections Législatives : Bougane Gueye Dany, en pourparlers avec Me Abdoulaye Wade pour la mise en place d’une forte coalition Lire la suite »

Pèlerinage à la Mecque : l’Arabie Saoudite divise par trois le quota du Sénégal

Après deux ans (2020 et 2021) de pause due à la Covid-19, le pèlerinage à la Mecque reprend pour les musulmans non saoudiens ou ne résidant pas en Arabie saoudite. Mais Riyad a limité le nombre de pèlerins à un million, soit moins de la moitié de l’affluence traditionnelle située autour de 2,5 millions de fidèles.

Conséquence de cette restriction : les quotas des pays sont réduits. Ainsi le Sénégal est autorisé à envoyer jusqu’à 4736 pèlerins.

C’est le tiers du total habituel. En 2019, avant la suspension du Hajj, la taille de la délégation sénégalaise aux Lieux saints était de 12 800 personnes.
Selon le journal Le Quotidien, qui donne l’information dans son édition de ce lundi, les voyagistes privés espèrent que l’Etat leur accordera la totalité de son quota afin de leur permettre d’amortir deux ans d’inactivités.

Pèlerinage à la Mecque : l’Arabie Saoudite divise par trois le quota du Sénégal Lire la suite »

Apa Makna dan Peran Madrasah dalam Pendidikan Islam di Indonesia




Apa arti madrasah

Madrasah adalah institusi pendidikan yang memiliki peran penting dalam pengembangan keilmuan dan karakter umat Islam. Secara harfiah, kata « madrasah » berasal dari bahasa Arab yang berarti « tempat belajar ». Namun, dalam konteks yang lebih luas, madrasah tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan formal, tetapi juga sebagai tempat pembinaan moral dan spiritual bagi generasi muda.

Sejarah madrasah dapat ditelusuri kembali ke zaman kejayaan Islam, di mana berbagai ilmu pengetahuan, seperti agama, sastra, dan sains, diajarkan. Madrasah menjadi pusat peradaban yang melahirkan banyak cendekiawan dan tokoh penting dalam sejarah. Pada masa itu, pendidikan di madrasah tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga disiplin ilmu lainnya yang sangat berkontribusi terhadap perkembangan peradaban dunia.

Di Indonesia, madrasah telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Madrasah kini tidak hanya terfokus pada pelajaran agama, tetapi juga menawarkan kurikulum yang seimbang antara pendidikan agama dan umum. Ini menjadikan madrasah sebagai tempat yang strategis untuk membentuk generasi yang tidak hanya paham agama, tetapi juga mampu bersaing di era globalisasi.

Apa Arti Madrasah Dalam Kehidupan Sehari-hari

Madrasah memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi masyarakat Muslim. Sebagai lembaga pendidikan, madrasah tidak hanya fokus pada pengajaran agama, tetapi juga mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan yang bermanfaat.

Pendidikan Karakter dan Moral

Di madrasah, siswa diajarkan nilai-nilai moral dan etika. Ini sangat penting dalam membentuk karakter mereka sebagai individu yang bertanggung jawab. Dengan pendidikan yang berfokus pada akhlak, madrasah berkontribusi pada pengembangan sikap positif dalam interaksi sosial sehari-hari.

Peran Sosial dan Komunitas

Madrasah juga berfungsi sebagai pusat komunitas, di mana kegiatan sosial dan keagamaan sering dilakukan. Hal ini memperkuat ikatan antarwarga dan menciptakan lingkungan yang harmonis. Melalui berbagai program, madrasah berkontribusi dalam membangun solidaritas sosial dan membantu masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan.

Sejarah dan Perkembangan Madrasah di Indonesia

Madrasah memiliki sejarah panjang di Indonesia, dimulai sejak masuknya agama Islam pada abad ke-13. Pada masa itu, madrasah berfungsi sebagai pusat pendidikan agama, di mana para santri belajar tentang Al-Qur’an, hadis, dan ilmu agama lainnya.

Pada awalnya, madrasah tidak memiliki sistem formal. Namun, seiring berjalannya waktu, madrasah mulai terorganisir dengan lebih baik. Pada abad ke-19, terutama di era kolonial, madrasah mulai mendapatkan pengakuan dari pemerintah, yang mendorong pembentukan kurikulum yang lebih sistematis.

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, madrasah semakin berkembang. Pemerintah mulai mengintegrasikan madrasah ke dalam sistem pendidikan nasional. Saat ini, madrasah menawarkan berbagai program pendidikan yang mencakup ilmu agama dan umum, yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan kartu pelajar mi yang diakui.

Madrasah di Indonesia kini memiliki berbagai tingkatan, seperti madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), dan madrasah aliyah (MA). Setiap tingkatan memiliki fokus pendidikan yang berbeda, namun tetap mengedepankan nilai-nilai agama dan moral.

Perkembangan madrasah terus berlanjut, dengan dukungan dari masyarakat dan pemerintah. Kini, madrasah tidak hanya menjadi tempat pendidikan, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan budaya, yang berperan penting dalam masyarakat Indonesia.

Fungsi Utama Madrasah di Masyarakat

Madrasah memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan agama dan moral. Fungsi utama madrasah adalah menyediakan pendidikan yang komprehensif, mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan etika kepada siswa.

Selain itu, madrasah juga berfungsi sebagai tempat pengembangan karakter dan identitas budaya, membantu siswa memahami dan menghargai tradisi mereka. Pendidikan di madrasah mencakup aspek akademis dan spiritual, yang bertujuan untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak baik.

Dengan demikian, madrasah berkontribusi pada stabilitas sosial dan perkembangan komunitas, mendidik generasi penerus untuk menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif.

Madrasah dan Pendidikan Karakter Siswa

Madrasah memiliki peran penting dalam membentuk karakter siswa. Melalui pendidikan agama dan nilai-nilai moral, madrasah mengajarkan siswa tentang etika, tanggung jawab, dan disiplin. Pendidikan karakter ini tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan kepribadian yang baik.

Pendidikan di madrasah seringkali mengintegrasikan ajaran agama dengan aktivitas sehari-hari, sehingga siswa dapat menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata. Misalnya, pelajaran tentang kejujuran dan kerja sama diajarkan melalui diskusi kelompok dan proyek bersama.

Selain itu, madrasah juga menyediakan lingkungan yang kondusif untuk pembentukan karakter. Interaksi antara guru dan siswa, serta antar sesama siswa, menciptakan komunitas yang mendukung pertumbuhan moral dan spiritual. Hal ini sangat penting dalam membangun rasa saling menghargai dan toleransi di antara mereka.

Dengan demikian, madrasah tidak hanya menjadi tempat untuk belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai lembaga yang membentuk karakter dan budi pekerti siswa, mempersiapkan mereka menjadi individu yang berkualitas di masyarakat.

Perbedaan Madrasah dengan Sekolah Umum

Madrasah dan sekolah umum memiliki perbedaan yang signifikan dalam beberapa aspek, seperti kurikulum, tujuan pendidikan, dan pendekatan pengajaran.

  • Kurikulum: Madrasah biasanya mengintegrasikan pelajaran agama, sementara sekolah umum fokus pada pendidikan sekuler.
  • Tujuan Pendidikan: Madrasah bertujuan untuk membentuk karakter dan spiritual siswa, sedangkan sekolah umum lebih menekankan pada pengembangan akademis.
  • Pendekatan Pengajaran: Metode di madrasah seringkali lebih tradisional, sementara sekolah umum cenderung menggunakan metode modern dan inovatif.

Perbedaan ini membuat masing-masing memiliki keunggulan tersendiri, tergantung pada kebutuhan siswa dan orang tua. Bagi yang mencari pendidikan dengan nilai-nilai budaya, baju adat buat fashion show bisa menjadi referensi menarik.

Pengaruh Madrasah Terhadap Budaya Islam

Madrasah memiliki peranan penting dalam pembentukan budaya Islam di masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan, madrasah tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga nilai-nilai moral dan etika yang mendukung pembentukan karakter umat. Melalui pengajaran tafsir, hadis, dan fiqh, madrasah memperkuat pemahaman siswa tentang ajaran Islam yang mendalam.

Selain itu, madrasah juga berfungsi sebagai pusat budaya, di mana tradisi-tradisi Islam dipelihara dan dilestarikan. Kegiatan keagamaan, seperti pengajian, perayaan hari besar Islam, dan pengembangan seni Islami, sering kali dilakukan di madrasah, menjadikannya sebagai tempat interaksi sosial yang vital dalam komunitas Muslim.

Pendidikan yang diberikan di madrasah turut membentuk identitas dan kesadaran kolektif masyarakat. Dengan membekali siswa dengan pengetahuan agama yang kuat, madrasah membantu mereka untuk berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, menjadikan nilai-nilai Islam sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, pengaruh madrasah terhadap budaya Islam sangat besar. Melalui pendidikan yang berkualitas, madrasah tidak hanya melahirkan generasi penerus yang memahami ajaran agama, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial yang mendorong kemajuan masyarakat Islam di berbagai bidang.

Madrasah Sebagai Pusat Pembelajaran Agama

Madrasah memiliki peran penting sebagai institusi pendidikan yang berfokus pada pembelajaran agama. Di dalam madrasah, siswa tidak hanya mempelajari ajaran agama, tetapi juga nilai-nilai moral dan etika yang mendasari kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah beberapa aspek penting dari madrasah sebagai pusat pembelajaran agama:

  • Pendidikan Al-Qur’an: Siswa diajarkan membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur’an.
  • Ilmu Agama: Materi yang diajarkan meliputi fiqh, akidah, dan tasawuf.
  • Pendidikan Karakter: Madrasah menekankan pentingnya akhlak dan perilaku baik.
  • Pelatihan Kepemimpinan: Siswa diajarkan untuk menjadi pemimpin di komunitas mereka.

Madrasah juga berfungsi sebagai tempat interaksi sosial yang baik, di mana siswa dari berbagai latar belakang dapat berkumpul dan bertukar pengalaman. Selain itu, madrasah sering mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang memperkaya pengetahuan agama siswa.

  1. Program studi yang beragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
  2. Kegiatan sosial seperti pengajian dan bakti sosial.
  3. Peningkatan keterampilan siswa dalam berorganisasi.

Secara keseluruhan, madrasah tidak hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga merupakan lembaga yang membentuk karakter dan moral generasi muda. Dengan demikian, madrasah berkontribusi besar terhadap pengembangan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai agama.

FAQ

Apa itu madrasah?

Madrasah adalah lembaga pendidikan Islam yang memberikan pendidikan agama dan umum kepada siswa. Biasanya, madrasah mengajarkan Al-Qur’an, fiqih, dan ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan agama Islam.

Bagaimana sejarah madrasah di Indonesia?

Sejarah madrasah di Indonesia bermula pada abad ke-19, ketika pendidikan Islam mulai terorganisir. Madrasah pertama didirikan oleh ulama yang ingin meningkatkan pemahaman agama di kalangan masyarakat. Seiring waktu, madrasah menjadi bagian penting dari sistem pendidikan nasional.

Apa perbedaan antara madrasah dan sekolah umum?

Perbedaan utama antara madrasah dan sekolah umum terletak pada kurikulum yang diajarkan. Madrasah fokus pada pendidikan agama, sedangkan sekolah umum lebih menekankan pada pelajaran akademis seperti matematika, sains, dan bahasa.

Apakah madrasah hanya untuk anak laki-laki?

Tidak, madrasah terbuka untuk semua gender. Banyak madrasah kini juga menerima siswa perempuan dan menawarkan pendidikan yang sama bagi kedua jenis kelamin, dengan beberapa institusi khusus untuk perempuan.

Bagaimana cara memilih madrasah yang baik untuk anak?

Untuk memilih madrasah yang baik, penting untuk mempertimbangkan akreditasi, kualitas pengajar, serta kurikulum yang ditawarkan. Anda juga bisa mengunjungi madrasah tersebut, berbicara dengan orang tua siswa lain, dan mengevaluasi fasilitas yang tersedia.

Apa Makna dan Peran Madrasah dalam Pendidikan Islam di Indonesia Lire la suite »

Actes racistes sur un Sénégalais en Italie : Le Sénégal dénonce et condamne

Hier samedi, une vidéo a été diffusée sur les réseaux sociaux et fait état de violences dont a été victime un ressortissant sénégalais en Italie, lors d’une interpellation par des forces de l’ordre dans la ville de Florence.
Le Ministère des Affaires étrangères et des Sénégalais de l’Extérieur a sorti un communiqué pour condamner cet acte. Il renseigne, aussitôt informée des faits et de l’identité de la victime, l’Ambassade du Sénégal à Rome en a immédiatement saisi le ministère italien des Affaires étrangères et de la Coopération Internationale.

Toutefois, le Ministère dénonce et condamne fermement ce traitement raciste, inhumain et dégradant, d’autant plus grave qu’il a été commis par des dépositaires de la puissance publique, censés appliquer la loi et assurer la sécurité des personnes et des biens.
L’Ambassadeur du Sénégal à Rome a reçu instructions de se rendre incessamment à
Florence, auprès de notre compatriote et de la communauté sénégalaise. Selon le document, il rencontrera également les autorités compétentes pour demander que toute la lumière soit faite sur cette affaire et que les auteurs de ces actes d’une inqualifiable cruauté soient attraits devant la justice et sanctionnés à la hauteur de leur forfait. En tout état de cause, le Ministère continuera de suivre de près cette affaire et se réserve le droit d’entreprendre toute autre action appropriée.

Actes racistes sur un Sénégalais en Italie : Le Sénégal dénonce et condamne Lire la suite »

France/résultats de l’élection présidentielle: Macron et Le Pen se qualifient pour le second tour, Mélenchon troisième

Emmanuel Macron et Marine Le Pen arrivent en tête du premier tour et distancent Jean-Luc Mélenchon. Eric Zemmour termine quatrième, tandis que les Républicains et le Parti socialiste signent une déroute historique.Cinq ans après, l’affiche reste la même. Emmanuel Macron et Marine Le Pen se qualifient tous les deux pour le second tour de l’élection présidentielle, programmé le dimanche 24 avril.

Le président de la République sortant termine en tête à l’issue du premier tour avec 28,5% des voix, selon une estimation Elabe réalisé pour BFMTV et L’Express avec leur partenaire SFR. La candidate du Rassemblement national suit avec 24,2% des suffrages.Derrière ce duel, Jean-Luc Mélenchon s’installe comme le leader incontesté à gauche: le leader de la France insoumise est le troisième homme de cette présidentielle, qu’il termine avec 20,2% des voix, selon l’estimation Elabe. Un score supérieur à sa performance de 2017: il avait alors recueilli 19,58% des suffrages et terminé derrière François Fillon.Loin derrière Marine Le Pen, Eric Zemmour réalise en score en-deçà du pic qu’il avait connu dans les sondages au début de sa campagne. Avec 7,1% des voix selon l’estimation Elabe, le candidat d’extrême droite parvient tout de même à distancer la représentante des Républicains, Valérie Pécresse, quatrième avec 5,1% des suffrages – une déroute historique pour la droite républicaine.Yannick Jadot termine sixième avec 4,4% des voix, toujours selon l’estimation Elabe.

Le candidat d’EELV ne dépasse pas le record établi par Noël Mamère pour un candidat écologiste à la présidentielle (5,25% en 2002) malgré la »vague verte » des européennes de 2019 et des municipales de 2020.Les autres candidats obtiennent tous moins de 5% des suffrages exprimés. Jean Lassalle récolte 3%, Fabien Roussel 2,4%, Anne Hidalgo 1,9% et Nicolas Dupont-Aignan 1,8%.Les deux représentants de l’extrême gauche ferment le classement de ce premier tour de l’élection présidentielle, avec des scores similaires à ceux de 2017. Le candidat du Nouveau parti anticapitaliste Philippe Poutou récolte 0,8% des voix et Nathalie Arthaud 0,6% des voix.Avec L’Express.

France/résultats de l’élection présidentielle: Macron et Le Pen se qualifient pour le second tour, Mélenchon troisième Lire la suite »

Ousmane Sonko »Départementalisation hâtive : La mairie de Keur Massar Sud ne dispose pas de bâtiment administratif « 

«Ce qui se passe à Keur Massar Sud est une honte», a martelé le leader de Pastef, Ousmane Sonko, en marge de la cérémonie de clôture du séminaire des élus de Yewwi Askan Wi, ce dimanche. 
A l’en croire, la nouvelle commune née de la décentralisation de Keur Massar ne dispose pas du moindre bâtiment administratif. «Même pour installer le nouveau maire et son équipe, il a fallu louer un bâtiment en dehors de la commune», renseigne Ousmane Sonko.
Une situation qui est imputable, selon lui, à cette mesure hâtive de décentralisation. A cela s’ajoutent d’autres blocages, selon Sonko. «Ils sont en train de créer des retards pour bloquer le fonctionnement de ces nouvelles collectivités. Ils veulent, à travers ces manœuvres, mettre cette commune sous délégation spéciale. Nous n’allons pas l’accepter», tonne-t-il. 

Ousmane Sonko »Départementalisation hâtive : La mairie de Keur Massar Sud ne dispose pas de bâtiment administratif «  Lire la suite »